Selain Rasa, Coffee Shop Perlu Sediakan Kopi Sehat

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Di Indonesia saat ini, ngopi sudah bukan sekedar menjadi pelepas kantuk, namun sudah menjadi gaya hidup berbagai kalangan di Indonesia. Tidak heran semakin banyak anak muda yang terinspirasi untuk menjadi coffeepreneur dan semakin banyak kedai kopi yang menjamur dengan berbagai ragam jenis kopi dan keunikan pengalaman yang ditawarkan.
Hal ini juga didukung dengan kayanya ragam kopi nusantara berkualitas yang memberikan banyak pilihan rasa bagi para konsumen.
Dari sisi seorang Coffeepreneur, Aga berpendapat, meskipun semakin banyak para pemain di dunia perkopian di Indonesia, ia optimis pasar Indonesia memiliki potensi yang masih sangat besar untuk digarap. Sehingga anak muda tidak perlu khawatir untuk berani melangkah maju dan berani mencoba menjadi coffeepreneur.
Agar makin sukses berbisnis minuman kopi, para coffeepreneur muda Indonesia harus kreatif dan terus berinovasi dalam menyajikan minuman kopi.
"Rasa enak saja tidak menjamin, sehingga kita perlu menyajikan pengalaman unik dan berbeda, baik secara penampilan minuman, pelayanan, harga, maupun lokasi," kata Aga pada acara Art & Coffeepreneurship Day 2019 oleh Tropicana Slim di kawasan Tanah Abang, Jakarta belum lama ini.
Selain itu, lanjut Aga pilihan kopi yang lebih sehat juga perlu dipertimbangkan, karena saat ini semakin banyak konsumen Indonesia yang sadar akan gaya hidup sehat.
"Di coffee shop biasanya sudah menyediakan sweetener pengganti gula untuk pelanggan yang ingin ngopi tapi membatasi asupan gula," lanjut Aga.
Senada dengan Aga, Deri selaku Marketing Manager Zomato Indonesia menerangkan Indonesia, khususnya kota besar seperti Jakarta, ngopi sudah menjadi gaya hidup masyarakat dan menciptakan peluang besar bagi para coffeepreneur.
Hal ini terlihat dari jumlah cafe dan coffee shop meningkat tiap tahunnya. Berdasarkan data Zomato, per Februari 2019, di Jakarta terdapat 3.013 cafe yang menjual kopi serta 20.510 titik lokasi Dine Out yang kemungkinan menjual minuman kopi.
"Kami menemukan bahwa para penikmat kopi di cafe memiliki kebiasaan tidak memesan kopi atau teh saja, namun juga makanan pendamping seperti dessert yang seringkali berkalori tinggi," ujar Deri.
Penikmat kopi sekarang, kata Deri lebih sadar perlu batasi asupan gula di minuman kopi/teh untuk mengkompensasi dessert yang umumnya tinggi gula.
"Menurut kami, melihat makin besarnya permintaan dan kebiasaan ngopi di Indonesia, pilihan minuman kopi yang lebih sehat dapat menjadi opsi baik bagi konsumen Indonesia untuk hidup lebih sehat," imbuhnya.
"Bagi pengusaha kopi, ini bermanfaat untuk meningkatkan penawaran di kafenya dengan tidak hanya menawarkan kopi, tapi juga dessert," tambah Deri.