Banyak Situs Cagar Budaya, Tol Bawen-Jogja-Solo Bisa Munculkan Konflik

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, JOGJAKARTA – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) meminta agar dilibatkan dalam rencana pembangunan tol Bawen-Jogja-Solo. Hal itu diperlukan supaya tidak ada situs cagar budaya yang rusak terkena pembangunan konstruksinya nanti. “Dilibatkan dari awal konsep perencanaan. Jalur mana saja nanti. Kami kan bisa melakukan penelitian. Jangan sampai saat pelaksanan baru dilibatkan, nanti jadi konflik,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIJ, Sukronedi kepada JawaPos.com, baru-baru ini. Pria yang juga menjabat sebagai Kepala BPCB Jawa Tengah itu mengatakan, memang sudah mendengar adanya rencana proyek nasional itu. Namun selama ini masih belum ada yang memintanya untuk terlibat. “Belum ada (yang mengajak terlibat) selama ini. Jalurnya yang mana, kemudian arahnya mana kami tidak pernah dilibatkan untuk itu,” katanya. Situs cagar budaya tak hanya banyak di Kecamatan Prambanan dan Kalasan, Kabupaten Sleman saja. Namun mayoritas banyak ditemukan di DIJ dan Jawa Tengah. “DIJ Jateng hampir semua ada situs. Mungkin juga masih ada terpendam di dalam tanah, itu kan kami juga perlu lakukan penelitian,” ucapnya. Ketika pihaknya dilibatkan dan diberitahu mengenai rencana jalurnya, maka akan dilakukan penelitian. Untuk mendeteksi apakah di bawah tanah itu ada situs cagar budaya atau tidak. “Kami ada alat namanya GPR atau Ground Pentratting Radar (radar penembus tanah). Kami bisa ada mendeteksi di bawah tanah itu ada situs atau tidak. Tapi kami tidak pernah diajak terlibat. Ini harus steril dengan temuan-temuan cagar budaya,” ucapnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan