Banyak Situs Cagar Budaya, Tol Bawen-Jogja-Solo Bisa Munculkan Konflik

Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ), Kunto Riyadi mengatakan, polemik mengenai adanya situs cagar budaya itu menurutnya tak masalah. “Kan dibangun elevated (jalan layang), jadi nggak masalah,” katanya.
Ia mengatakan, tol dengan konsep elevated ini tidak terlalu memakan banyak lahan. Meski tetap saja ada pembangunan konstruksinya. “Tol elevated atau melayang, tidak terlalu makan lahan. Dampaknya cuma kontruksi saja,” ucapnya.
Menurut data yang diberikan Biro Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Setda Jawa Tengah, ada sebanyak 25 overpass yang rencananya dibangun di sepanjang jalur tol Solo-Jogja. Meliputi area tol di Provinsi Jateng dan Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ).
Sejauh ini, 3 pemerintah daerah di Jawa Tengah yang wilayahnya dilalui tol Solo-Jogjakarta diklaim telah menyetujui rancangan trase dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Umum (PUPR). Saat ini, baik dari pemerintah pusat maupun daerah sedang mematangkan susunan atau desain akhir rute dari infrastruktur penghubung antar provinsi tersebut.
“Persetujuan trase itu nanti keluarnya penlok (penentuan lokasi). Tapi ini masih dalam proses pendekatan ke masing-masing kabupaten kota. Jadi tim surveinya Kementerian PUPR baru berproses di situ,” kata Plt Kepala DPU Bina Marga danCipta Karya Jateng, Hanung Triyono baru-baru ini.
Hanung menjelaskan, karena tol Solo-Jogjakarta ini merupakan proyek strategis nasional (PSN), maka kewenangan penuh ada di tangan Kementerian PUPR. Jadi, untuk detail termasuk anggaran dan sebagainya, pihaknya masih belum mengetahui.