Upaya Kemendes Kurangi Angka Stunting di Pedesaan

  • Bagikan
Menurutnya, Kondisi ancaman stunting bukan semata karena perekonomian warga, tetapi juga minimnya kesadaran untuk menerapkan pola hidup sehat. Apalagi, untuk di kawasan perdesaan justru memiliki banyak bahan-bahan organik seperti sayuran dan buah-buahan yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan gizi anak. "Jadi, tolong jaga ini anak-anak. Karena anak-anak ini masa depan untuk kita semua. Anak di jaga nutrisinya bukan hanya nutrisi dari anaknya. Tapi ibunya juga. Karena 1000 hari pertama kehidupan ditentukan oleh status gizi ibunya dulu," katanya. Lebih lanjut, Eko berharap Polindes dan Posyandu yang dibangun melalui dana desa dapat selalu aktif. Karena Polindes dan Posyandu ini akan menjadi ujung tombak dalam mengantisipasi stunting di kawasan perdesaan. "Diharapkan Polindes dan Posyandu bisa dimanfaatkan warga desa untuk memantau perkembangan putra-putri mereka terutama asupan nutrisi sehari-sehari,” katanya. Sementara itu, Staf Ahli Pengembangan ekonomi lokal Kemendes PDTT Ekatmawati mengatakan bahwa Kemendes PDTT melalui Ditjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi bersama PT Kalbe Nutrisional telah bekerjasama dalam kegiatan bhakti sosial mencegah stunting dengan memberikan seminar, perlombaan untuk balita, pemeriksaan ibu hamil gratis dan lainnya di Kabupaten MukoMuko, Bengkulu. "Kegiatan yang sekaligus dalam rangka hari jadi Kabupaten MukoMuko ini adalah wujud nyata Kemendes PDTT yang salah satu tugasnya adalah memfasilitasi, dalam hal ini kita kerjasama dengan PT Kalbe Nutrisional. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi warga MukoMuko karena MukoMuko angka stuntingnya yang tinggi nomor tiga di Bengkulu setelah bengkulu utara dan kepahiang. Kita berharap kegiatan ini akan menambah pengetahuan terhadap ibu hamil dan menyusui dan keluarganya dapat memperhatikan pentingnya 1000 hari kehidupan. Selain itu kita berharap angka stunting di MukoMuko akan terus berkurang," katanya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan