Gali Pasar Potensial Amerika Serikat, Kemenpar ikuti LATAS 2019

Begitu juga sajian hospitality berupa penyajian kopi khas Indonesia menjadi senjata lain untuk merayu para calon wisatawan.
"Kemenpar pun menggelar pelayanan informasi dan pendistribusian bahan promosi pariwisata Indonesia, serta menjanjikan konten digital Wonderful Indonesia melalui virtual reality. Sehingga semua informasi secara gamblang dapat di tangkap oleh para calon wisatawan," ucap Nia.
Langkah promosi pun tak berhenti pada keikut sertaan di LATAS saja. Berbagai pertemuan dengan maskapai asing hingga travel agent wholesaler di Los Angeles dilakukan guna menjajaki kemungkinan kerjasama program unggulan Tourism Hub.
"Hal ini merupakan salah satu strategi promosi Kemenpar yang terdiri dari 3 pilar. Yang pertama strategi Ordinary, yaitu Branding, Advertising, Selling. Sedangkannyang kedua adalah Extra Ordinary. Program ini terdiri dari Cash Incentive Akses, Hotdeals, serta Competing Destination Models. Dan yangbterwkhir adalah Super Extra Ordinary, yaitu Border Tourism, Tourism Hub, dan Low Cost Terminal," papar Nia.
Sementara itu Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional II, Ardi Hermawan menambahkan, bahwa pasar Amerika Serikat mengalami pertumbuhan yang positif selama 5 tahun terakhir. Pada tahun 2018, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Amerika menyumbang 387.295 wisatawanan. Angka ini tumbuh 12,34% dibandingkan kunjungan wisman Amerika serikat pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Sehingga melampaui target sebesar 380.000 wisman di tahun 2018.
“Kesuksesan kita menjaring wisman Amerika Serikat di tahun 2018 jangan berhenti disini, di tahun 2019 telah ditargetkan sebanyak 560.000 wisman Amerika yang berkunjung ke Indonesia, sehingga diperlukan upaya untuk menjalin kerjasama dengan airlines, wholesaler dan travel agents di originasi maupun di hub” tutupnya.