Awaluddin Lazena: Membangun Sinergi Demi Warga Makassar

Makassar - Sebagai pemilik Warkop Kopizone, Awaluddin Lasena dikenal sigap dan ramah melayani pelanggan yang datang berbagai kalangan dan strata. Mulai dari politisi, pengusaha, pedagang, mahasiswa, anggota legislatif, penentu kebijakan, karyawan, buruh dan lain-lain.
Warung kopinya pun kerap dipakai untuk talk show atau diskusi politik. Dalam berbagai kesempatan, Awaluddin juga memanfaatkannya untuk mendengar dan menambah pengetahuannya. Khususnya di bidang politik.
"Berinteraksi dengan berbagai kalangan memang kesukaan saya. Dari dulu saya senang dengan diskusi, membuat inovasi dan kemudian bermusyawarah dalam merumuskan sesuatu," kata mantan ketua Korps Pecinta Alam (Korpala) Universitas Hasanuddin ini.
Buah dari interaksi itu memantapkan Awaluddin menjadi calon legislatif (Caleg) DPRD Makassar. Karena menurutnya, dengan menjadi anggota dewan dirinya bisa menyalurkan aspirasi masyarakat.
“Tentu saya juga akan melibatkan mereka dalam berbagai program pemberdayaan masyarakat," kata mantan anggota Dewan Pertimbangan Ikatan Mahasiswa Fisika Se-Indonesia Periode 1992-1994.
Tercatat sebagai Caleg Partai Demokrat untuk DPRD Kota Makassar dengan nomor urut 7, Awaluddin memiliki motivasi besar untuk mampu membangun sinergi antara 14 Program Prioritas Partai Demokrat untuk Rakyat dengan agenda pembanguan lokal di kota Makassar.
“Ini menjadi prioritas kalau rakyat mempercayakan saya sebagai wakilnya di DPRD Makassar”, ujarnya
Awaluddin mengatakan ke 14 Prioritas Partai Demokrat tersebut akan diinjeksi dengan muatan-muatan lokal dari problem yang dihadapi kota Makasssar terutama dalam membantu dan melindungi UMKM termasuk pedagang kecil dan angkutan kota.
“Di kota Makassar, problem perlindungan UMKM dan pedagang kecil masih terbilang kurang diperhatikan. Ini kadang memicu gejolak sosial di Makassar. Adanya penggusuran dan penempatan UMKM yang tidak layak pasar sehingga para pedagang tersebut bangkrut atau kembali pindah ke lokasi semula sebelum di gusur”, ujarnya
Demikian juga, kata Awaluddin, dengan transportasi angkutan kota yang belum tertata rapi dan masih menyompan banyak permasalahan di sana.
“Contoh kecil adalah tidak adanya perlindungan kesejahteraan terhadap para supir angkot (pete-pete) dan menjadikan pekerjaan ini sebagai pekerjaan serabutan semata sehingga berdampak buruk pula pada pelayanan pengguna angkot yang kebanyakan rakyat kecil”, tandasnya.
Demikian juga, kata Awaluddin, dengan upah minimum kota yang masih harus diperjuangkan sehingga kualitas kesejahteraan buruh semakin meningkat.
Dengan berangkat dari kepedulian yang besar tersebut, peluang Awaluddin sebagai anggota DPRD Makassar sangat terbuka.
Anggota Partai Demokrat ini mencatat suara terbanyak pada survei online http://strawpoll.com/.
“Bagi saya, hasil survei ini ibarat multi vitamin. Sebagai penambah semangat dan stamina kerja untuk mendapatkan suara plus kepercayaan konstituen nantinya," pungkas Awaluddin. (*)