Perokok Pasif Berisiko 4 Kali Lipat Terkena Kanker Paru

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Jumlah pasien kanker paru ada kecenderungan meningkat. Sepanjang tahun 2010, data dari Poliklinik Onkologi Paru Rumah Sakit Persahabatan tercatat kasus baru hampir 1.500 per tahun, atau sekitar 6 orang per hari. Dan sampai 2018 angkanya terus meningkat, baik pada laki-laki maupun perempuan. Kanker paru menyebabkan 27% kematian yang disebabkan oleh kanker, atau menjadi penyebab ke-5 dari seluruh penyebab kematian di seluruh dunia, dan saat ini naik menjadi peringkat ke-5. Pada pria, kanker paru menjadi kanker yang paling sering ditemukan setelah kanker prostat dan pada wanita, menduduki peringkat kedua setelah kanker payudara. "Namun baik pada wanita maupun pria, kanker paru adalah penyebab kematian nomer satu karena kanker," kata dr. Sita Andarini SpP(K), Ph.D, dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dalam Diskusi tentang "Imunoterapi Harapan Baru Kanker Paru" yang diadakan Forum Ngobras di Jakarta, Kamis (28/2). Faktor risiko utama kanker paru adalah rokok. Perokok memiliki risiko kanker paru 13,6 kali lipat lebih besar dibandingkan orang yang tidak merokok. "Pada perokok pasif risiko lebih besar 4 kali lipat dibandingkan orang yang tidak pernah terpapar asap rokok," ujar dr. Sita. Definisi kanker paru menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) adalah kanker yang berasal dari epitel bronkus. "Jadi bukan penyebaran dari sel kanker di organ lain," katanya. Lebih lanjut dr. Sita mengatakan gejala kanker paru yang umum adalah batuk berdarah, suara serak, nyeri dada, dan berat badan turun. Diagnosis kanker paru dibedakan menjadi kanker paru jenis karsinoma sel kecil dan karsinoma bukan sel kecil.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan