Cetak SDM Berkualitas, Kemenpar Luncurkan ‘One GM One SMK’

  • Bagikan
“Kalau berdiri sendiri, maka saya pastikan tidak akan berjalan. Sebab harus merangkul unsur pentahelix," kata Menpar Arief Yahya, Kamis (28/2). Berdasarkan data yang diterimanya, hingga hari ini bahwa jumlah lulusan SMK yang tidak diterima atau diserap dilapangan kerja mencapai 12 persen. Sedangkan lulusan SMU sekitar 9 persen. Masih ada selisih antara SMK dan SMU. Namun demikian, ini menjadi tugas bersama berbagai pihak untuk memaksimalkan potensi lulusan SMK. Data tersebut merujuk SMK secara umum, bukan merujuk data lulusan SMK Pariwisata saja. “Salah satu solusinya adalah pengembangan pedoman magang harus bisa dipercepat. Selain itu perlu dilakukan terobosan dengan mengoptimalkan fungsi LSP. Tujuannya, agar menghasilkan lulusan SMK sesuai dengan standar kompetensi global. Ingat jika ingin menjadi global player maka standarnya juga harus global,” kata Menpar Arief Yahya. Menpar Arief Yahya juga sangat yakin bahwa data lulusan SMK tersebut merujuk pada lulusan SMK secara umum. Bukan hanya lulusan SMK Pariwisata. Sebab, kata Menpar, lulusan SMK Pariwisata ini memiliki keterampilan, dan banyak dibutuhkan oleh stakeholders pariwisata. "Untuk tidak mengambil resiko tersebut, maka saya mengeluarkan tiga instruksi 3C, yakni Curriculum, Certification dan Center of Excellence. Dan yang perlu harus digarisbawahi adalah semua elemen harus merujuk pada Indonesia Incorporated," ungkap Menpar Arief Yahya. Dalam kesempatan tersebut, Arief Yahya pun meminta kepada para stakeholders khususnya industri perhotelan agar mengizinkan fasilitasnya dapat digunakan untuk praktik kerja SMK Pariwisata. Upaya ini dilakukan untuk menjaga standar kualitas yang lebih baik.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan