Cetak SDM Berkualitas, Kemenpar Luncurkan ‘One GM One SMK’

"Saya ingin pelajar SMK Pariwisata diajar langsung oleh ahlinya yang ada di lapangan. Yaitu para GM itu yang mengajar. Dan ternyata mereka mau mengajar langsung di SMK di wilayah mereka masing-masing," ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Bidang Manajemen Strategis Kemenpar Priyantono Rudito menjelaskan, program kerjasama amtaini asosiasi SMK Pariwisata berinisiatif bekerja sama dengan sekitar 1.200 General Manajer (GM) Hotel yang tergabung dalam asosiasi profesi pariwisata (IHGM dan IHGMA).
“Para GM diwajibkan mengajar dan iikut serta mengembangkan SMK Pariwisata di seluruh Indonesia baik sebagai guru/trainer, pembina, dan fasilitator untuk menciptakan SDM pariwisata yang siap menyambut era revolusi industri 4.0,” kata Priyantono.
Tidak hanya itu, lanjut Priyantono, pada 29 Maret nanti Kemenpar akan memiliki Internasional Class. Kelas internasional itu mendatangkan talenta internasional ke Indonesia itulah yang menjadi harapan.
“Sehingga kita memiliki model pengajaran berstandart internasional di Indonesia. Dan anak-anak kita bisa memanfaatkannya tidak hanya di Indonesia,” katannya.
Rakornas WIDT kali ini diikuti sekitar 500 peserta dari kalangan akademisi, industri pariwisata, pemerintah, komunitas, dan media. Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatangan nota kesepahaman bersama (MoU) dengan berbagai pihak dalam rangka penguatan penetrasi pasar pariwisata Indonesia lewat digital serta launching ‘Program One GM One SMK’.
Penandatanganan MoU dalam Rakornas Pariwisata I Tahun 2019, antara lain Bidang Kerjasama WSA dan BE-X & BYTE (Startup Pariwisata), Pengembangan Startup & SDM Pariwisata 4.0, Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika, Bidang Pendampingan Desa Wisata (Pengembangan Kapasitas SDM – Capacity Building Berbasis Digital), dan Bidang Pengembangan Kapasitas SDM Pariwisata Berkelanjutan (Sustainable Tourism Observatory/STO).