Petani OKU Timur Panen Perdana Padi Sehat Bebas Residu

"Terbukti, dengan mengedepankan penggunaan produk pupuk dan pestisida berbasis hayati/organik, ternyata mampu meningkatkan produktivitas hasil pertanian menjadi lebih tinggi," ungkapnya.
Kadistan OKU Timur Sujarwanto menambahkan, program ini sejalan dengan program Nawacita pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani. Dia berharap, perusahaan yang bergerak di bidang agro-biotechnology ini semakin konsen menyebarkan “virus” Go Organik ke setiap pelosok negeri.
"Tidak hanya dari segi kuantitas dan efisiensi biaya pengeluaran saprodi, konsep budidaya padi bebas residu ini memiliki efek positif jangka panjang," jelas Sujarwanto.
Dilanjutkannya, residu yang tinggal di dalam tanah akibat efek penggunaan produk pupuk dan pestisida kimia yang secara terus menerus mampu dikurangi. Selain itu, tanah lebih subur, musuh alami terjaga dan yang terpenting keamanan serta kesehatan lingkungan dan manusia lebih terjamin.
“OKU Timur merupakan salah satu sentra padi di Sumatera Selatan. Masyarakat kami mulai menyadari mutu dan kesehatan karena pertanian organik jelas ramah lingkungan. Katena tidak memakai zat kimia dan lahan harus benar-benar terbebas dari residu kimia,” ujar Sujarwanto.
Dia pun sangat mengapresiasi bahwa Padi bebas residu adalah langkah positif dan menuju pada pertanian organik. Selain itu, pengggunaan dekomposer, pembenah tanah dan pupuk hayati dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 50%.
“Hasil ubinan yang diperoleh 9 ton per hektar GKP, ternyata unsur hayati dapat mengoptimalkan produksi dan kualitas pangan. Kita akan terus monitoring dan koordinasi dengan masyarakat agar bisa mencapai pengembangan padi organik”, pungkasnya.