Antisipasi Harga Jatuh, Olahan Cabai Diminati Pasar Ekspor

Menurut Yasid, upaya Poktan Sido Makmur dalam mengolah cabai sudah membuahkan hasil. Terlebih, mereka mampu mengekspor olahannya ke berbagai negara, seperti Australia, Malaysia, Taiwan, Hongkong, Jepang, Korea, Vietnam, Saudi Arabia dam Turki.
"Sambal Bledek memang meledak. Bahkan sampai dikirim ke luar negeri. Sambal ini memiliki tiga varian rasa yaitu rasa original, rasa ikan peda dan rasa ikan teri medan," katanya.
Selain varian rasa, kata Yasid, sambal ini juga memiliki tiga tingkat kepedasan untuk setiap rasa. Masing-masing untuk level 5 yang memiliki tingkat kepedasan paling rendah, level 10 untuk tingkat kepedasan medium dan level 15 untuk tingkat kepedasan paling tinggi.
"Sambal olahan ini berbahan dasar cabai kering yang dipadukan dengan bawang merah, bawang putih, terasi dan sebagainya," katanya.
Yasid menegaskan bahwa sambal ini sama sekali tidak menggunakan bahan pengawet atau kandungan zat lain. Tapi, masyarakat tak perlu khawatir karena kekuatan olahan mampu bertahan sampai 6 bulan. Lebih dari itu, sambal ini juga sudah memiliki kekuatan hukum yang sudah dipatenkan melalui label dan sertifikat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan dengan nomor P.IRT No. 2113315100502-22.
"Kemudian pengolahan ini juga didukung dengan bantuan dari Direktorat Jenderal Hortikultura berupa oven, blender besar, spiner, etalase untuk memajang dagangannya dan penggorengan komplit. Sarana ini diharapkan menunjang proses produksi karena permintaan juga semakin besar," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan Edhie Sudaryanto menambahkan, pengolahan cabai di wilayah Grobogan sangat potensial karena didukung oleh pemerintah daerah melalui promosi dan pemasaran.