Mahfud Siddiq: Dwifungsi TNI Rusak Institusi TNI

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Politisi PKS Mahfudz Siddiq menilai, rencana penempatan perwira tinggi TNI disejumlah Kementerian atau lembaga sipil oleh pemerintah akan merusak institusi TNI. Militer dan sipil adalah dua hal berbeda yang harus dipisahkan, tidak bisa disatukan. .Ketakutan penyalagunaan wewenang menjadi salah satu alasan mengapa, wilayah militer berbeda dengan sipil. Mahfudz menuturkan bahwa, sejatinya TNI disiapkan sebagai apratur pertahanan Negara, bukan sebagai aparatur sipil. "Saya sangat tidak yakin para perwira bersedia menerima itu karena itu akan menggerus jati diri dan karakter mereka sebagai jati diri TNI. Mereka tidak disiapkan untuk aparatur sipil, mereka disiapkan untuk pertahanan negara," katanya dalam diskusi bertajuk, "Rezim Jokowi Mau Hidupkan Dwifungsi TNI?" di Kantor Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta, Selasa (5/3). "Kalau punya pikiran menarik TNI masuk ke sipil bukan saja khianati reformasi, tapi dia bekerja secara sistematik hancurkan institusi TNI," imbuhnya. Mahfudz menegaskan, ranah sipil dan militer jelas harus dipisahkan sehingga tidak menimbulkan dwifungsi yang berpotensi penyalahgunaan wewenang. Isu TNI masuk lembaga sipil (dwifungsi TNI) kembali merebak setelah Presiden Jokowi mengumumkan akan menambah 60 pos jabatan baru untuk perwira tinggi TNI dan menambah pos jabatan baru bagi jabatan perwira tinggi di lingkup internal serta di kementerian dan lembaga. Salah satu tujuannya, menampung perwira tinggi yang bertumpuk di TNI. (yog)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan