Kubu Prabowo-Sandi Sebut Jokowi-Ma’ruf Panik Luar Biasa

Peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan menyatakan, survei itu dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak dengan pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,2 persen.
Atas hasil survei yang dipublikasikan Litbang Kompas itu, beragam reaksi kemudian muncul. TKN Jokowi-Maruf bahkan mengeritik surveyi Litbang Kompas tersebut dan menilai hasil survei itu berbeda dengan survei yang lain.
"Saya kira survei Litbang Kompas ini banyak berbeda dengan rata-rata survei yang lain, dengan waktu yang hampir sama. Misal dengan SMRC," ujar Wakil Ketua TKN, Abdul Kadir Karding.
Berbeda dengan Karding, Lieus justru mengapresiasi hasil survei Litbang Kompas tersebut. Menurut Lieus, ada yang mulai berubah dari penampilan Kompas belakangan ini. “Saya melihat Kompas sudah mulai cerdas dan jujur membaca fakta. Salah satunya dapat dilihat dari apa yang ditampilkan Kompas melalui survei itu,” katanya.
Lieus menambahkan, Kompas tampaknya sudah mulai paham bahwa realita yang terjadi di masyarakat betapapun tidak bisa lagi ditutup-tutupi dengan survei atau poling-polling yang dimanipulasi. “Dalam konteks Pilpres 2019, harus diakui rakyat sudah cerdas dan tau mana yang baik untuk masa depan negeri ini,” katanya. (rml)