Selisih 11,8 Persen, TKN: Survei Litbang Kompas Pesanan

FAJAR.CO.ID--Hasil survei Litbang Kompas yang baru saja dirilis dengan memperlihatkan selisih elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi, 11,8 persen mulai diragukan.
Keraguan itu datang dari Tim Nasional Kemenangan (TKN) Jokiwi-Ma'ruf Amin, Anggota TKN 01, Inas Nasrullah Zubir menduga survei itu pesanan pihak-pihak tertentu. "Karena selama ini Kompas sering berat sebelah dalam pemberitaan dan cenderung memberi angin kepada Prabowo-Sandi," ujar Inas, Kamis (21/3/2019).
Menurut Inas, hasil survei itu bukan hal yang aneh, mengingat adanya keterkaitan antara salah satu pemimin redaksi Kompas dengan Prabowo-Sandi. Hal itu karena pemimpin redaksi itu istrinya merupakan kader Partai Gerindra.
"Oleh karena itu, survei Litbang Kompas tidak bisa dianggap netral dalam menggambarkan kondisi real di masyarakat, melainkan rekayasa untuk mempengaruhi opini publik menjelang Pilpres 2019," katanya.
Apalagi, berbagai lembaga survei independen telah memperlihatkan Jokowi jauh di atas 50 persen. Sehingga sangat sulit dikejar Prabowo Sandi.
Pengamat politik, Djayadi Hanan menilai, pasangan yang sedang unggul apalagi petahana punya syarat mutlak tidak merasa aman. Perasaan aman dinilai akan menjadi penghambat meraih kemenangan dalam pemilu. "Beruntung bagi pasangan 01, pengingat itu datang di saat yang tepat," ujar Djayadi.
Survei yang keluar sekitar sebulan sebelum pemilihan akan memicu semangat total dari segenap tim dan pendukung calon 01 untuk tetap mempertahankan keunggulan tebal pada 17 April 2019. "Bagi 01 adalah peringatan agar tidak bisa lengah sampai hari H," ujarnya.