Undecided Voters, Prabowo-Sandi Kejar Suara Emak-emak

  • Bagikan
"Kalau dari posisi survei yang kita lihat memang cukup ke ketat angkanya dan selisihnya memang mungkin sangat kecil. Kalau yang Kompas kemarin 11 persen yang kami ketahui (selisihnya) di bawah 10 persen," ujarnya. Dari survei Litbang Kompas yang digelar pada 22 Februari-5 Maret 2019 seperti yang disebutkan Imelda, diketahui elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi selisih 11,8 persen. Petahana mendapat 49,2 persen, sedangkan penantang, 37,4 persen. Adapun sebanyak 13,4 persen masih merahasiakan pilihannya. Elektabilitas Prabowo-Sandi naik 4,7 persen dalam enam bulan, dari 32,7 persen pada Oktober 2018 menjadi 37,4 persen pada survei kali ini. Sebaliknya, rivalnya, Jokowi-Ma'ruf turun 3,4 persen, dari 52,6 persen pada Oktober 2018 menjadi 49,2 persen. Oleh sebab itu, Imelda mengatakan, survei Litbang Kompas akan menjadi salah satu acuan BPN memotret kondisi politik terkini. Di samping survei internal yang menjadi pedoman utama. Selain itu, demi mengejar ketertinggalan elektabilitas dari petahana, BPN pun terus melakukan berbagai upaya di satu bulan terakhir masa kampanye. Mereka bahkan tengah menyiapkan kampanye akbar, di mana Prabowo dan Sandi akan berada di satu panggung. "Kami sedang mempersiapkan kampanye akbar di mana paslon kami beberapa kali untuk Pak Prabowo dan Sandiaga Uno untuk bersama-sama melakukan kampanye," pungkas Imelda. (jp)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan