Irawati

Itulah untuk pertama kali bendera India berkibar.
Memang agak sedikit beda dengan bendera India sekarang. Yang di tengahnya ada gambar roda Ashoka. Melambangkan agama Hindu.
Waktu itu, yang dikibarkan Nehru itu, gambar yang ada di tengahnya adalah alat pemintal kapas. Yang fotonya sudah sering Anda lihat itu. Yang digunakan Mahatma Gandhi itu.
Kini Lahore memang masih pusat budaya dan ilmu. Namun sudah bukan pusatnya India lagi.
Jarak antara pusat kota Lahore dan Sungai Ravi masih tetap 2 km. Masih banyak juga kuda putih, teapi sudah tidak ada lagi pohon. Gersang. Kerontang. Ruwet. Macet.
Tentu saya tidak naik kuda putih. Saya naik mobil. Dari hotel ke pinggir sungai itu. Perlu waktu 1 jam.
Melewati monumen Pakistan. Gedung-gedung tua yang mestinya indah. Mahkamah tinggi. Museum-museum. Stasiun kereta. Pasar.
Jalan menuju sungai itu kini padat. Segala macam kendaraan ada: truk, bus, tuk-tuk, gerobak kuda, gerobak keledai, sepeda motor dan orang menyeberang. Semua berebut menimbulkan debu. Dan mengisapnya.
Akhirnya tibalah saya di pinggir sungai itu. Ada jembatan besar melintas di atasnya. Banyak kerbau berkeliaran di pinggir sungai. Banyak juga onta parkir bersama anak-anak mereka.
Lebih banyak lagi anak-anak manusia. Yang berlarian. Dengan pakaian kotor.
Kelihatannya mereka sudah satu minggu tidak mandi. Padahal ada pompa air tangan di situ. Saya mencobanya. Airnya keluar. Besar. Jernih. Namun mereka hanya menggunakannya untuk membersihkan lumpur di kaki.
"Kok mereka tidak sekolah?" tanya saya. Kebetulan ada wartawan Lahore yang lagi di situ. "Mereka miskin. Tidak punya biaya," jawab si wartawan.