Syaifuddin: Penyelenggara Pemilu dan TNI/Polri Harus di Dukung

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Jelang Pemilu 2019, penyelenggara Pemilu baik Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan TNI/Polri terus mendapat sorotan dari masyarakat.
Sorotan-sorotan tersebut tak lepas dari pelanggaran Pemilu yang dilakukan oleh para Capres, calon anggota legislatif (Caleg) maupun oknum aparat keamanan. Tak sedikit media massa maupun media sosial memberitakan pelanggaran Pemilu yang dilakukan oleh oknum aparat keamanan, dan juga laporan pelanggaran Pemilu oleh para kandidat.
Menanggapi problem ini, dosen Komunikasi Politik Universitas Mercu Buana Dr. Syaifuddin mengatakan, untuk mengantarkan Pemilu yang sukses, perlu adanya partisipasi masyarakat dan dukungan kepada pihak penyelenggara Pemilu, baik itu KPU, Bawaslu, DKPP maupun TNI/Polri.
Demikian disampaikan Dr. Syaifuddin dalam diskusi publik dengan tema "Penguatan Literasi Media dan Politik Pemilih Rasional Dalam Membangun Demokrasi Yang Berkualitas Pada Pemilu 2019", di Lantai I Tower Universitas Mercu Buana pada, Kamis (28/3).
"Mengantar Pemilu yang sukses, sebagai warga negara yang baik harus memberikan suport, kendati ada berbagai masalah baik terhadap KPU, Bawaslu, DKPP, TNI/Polri. Karena sebagai negara merdeka, peran TNI/Polri sangat vital. Saya ngga bayangkan, kalau dua instansi ini mogok atau tak bekerja saat Pemilu," kata
Dikatakan pengamat komunikasi politik itu, keberhasilan Pemilu 2019 nanti juga ditentukan oleh partisipasi masyarakat, bukan hanya melakukan pencoblosan tetapi juga mengingatkan penyelenggara Pemilu atas kesalahan yang dilakukan. "Olehnya itu sebagai warga negara yang baik, kita harus saling mengingatkan," ujarnya.