Setahun, Indonesia Impor Gas Rp40 Triliun

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID--Penggunaan Liquified Petroleum Gas (LPG) di Indonesia cukup tinggi. Terbukti, impor LPG yang dilakukan mencapai angka Rp40 triliun per tahun. Demikian terungkap dalam Peresmian Jaringan Gas Kota Palembang dan Pipa Transmisi Ruas Grissik-Pusri di Palembang, Minggu (31/3). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Ignasius Jonan mengatakan, saat ini penggunaan LPG tidak bisa dihapuskan karena banyak perusahaan atau industri yang menggunakan LPG. Namun menurutnya, penggunaan LPG dapat dihemat sehingga impor LPG pun dapat ditekan. Upaya untuk menghemat impor LPG ini yaitu, dengan memasang jaringan pipa gas rumah tangga. Di tahun ini pemerintah akan membangun 435 ribu sambungan pipa gas di mana Palembang mendapatkan jatah 6 ribu. Namun, jatah Palembang ini menurutnya terlalu sedikit. “Saya tanya ke wali kota total pelanggan rumah tangga, ternyata ada sekitar 274 ribu pelanggan,” katanya disela sambutannya di Palembang, Minggu (31/3). Menurutnya, dengan jatah 6 ribu sambungan tentunya sangat pelan sekali. Bahkan, tiga kali menjadi wali kota pun tidak mampu memenuhi total pelanggan rumah tangga di Palembang. Karena itu, diharapkan ada alokasi dana tambahan. Sumsel sendiri menurutnya sumber gas yang besar berasal dari Conoco Philips, Pertamina dan lain sebagainya. Di tahun depan pihaknya akan mendapatkan anggaran tambahan, sehingga di tahun depan dapat menggalokasikan 100 ribu sambungan di Sumsel sedangkan Palembang mendapatkan jatah 25 ribu. “Saya harap dengan terpenuhinya sambungan gas ini dapat menghemat penggunaan LPG. Kalau bisa bisa menghemat separuh lebih baik,” harapnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan