Komitmen Bangun Konstruksi Smelter, PT. CNI Tunjuk BUMN

"Groundbreaking di lokasi Smelter akan dilakukan pada Bulan Mei 2019. Ditargetkan Pembangunan Infrastruktur Utama dan Infrastruktur Pendukung Ferronickel Smelter ini selesai pada akhir tahun 2021," terang Derian.
PT. PP akan bekerja di lokasi rencana pabrik yang telah disiapkan oleh PT. CNI dengan luasan total 400 Ha. Derian menambahkan, pembangunan ini juga merupakan bagian dari komitmen Rencana Pengembangan Fasilitas Pengolahan Bijih Nickel (Smelter) PT. CNI yang mengadopsi teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dimana total kapasitas pabrik Smelter yang direncanakan sebesar 4x72 MVA (Mega Volt Ampere) dengan umpan 5 juta ton bijih Nickel dan akan menghasilkan 230,000 ton Ferronickel dengan kadar Nickel 22%-24%.
"Pembangunan Smelter PT. CNI akan dilakukan melalui 3 Phase pembangunan; Phase 1 1x72MVA, Phase 2 1x72 MVA, Phase 3 2x72MVA. Total investasi direncanakan sebesar 705 juta USD di luar pembangunan fasilitas Pelabuhan serta infrastruktur pendukung dan lain-lainnya," beber Derian.
Sedangkan untuk penyediaan teknologi Smelter ini kata Derian, PT. CNI telah menunjuk ENFI China, salah satu perusahaan BUMN penyedia jasa engineering terbesar milik Pemerintah China dengan pengalaman lebih dari 60 tahun di bidang pengolahan dan pemurnian Non-ferrous metal, terutama Nickel.
Perpaduan yang sangat harmonis dengan dipercayakannya pekerjaan kepada kedua BUMN ini yakni PT. PP dan Perusahaan BUMN China ENFI, maka dari serangkaian pekerjaan Engineering Procurement and Construction (EPC) pengembangan Smelter PT. CNI, Perusahaan BUMN ENFI China akan menyelesaikan porsi Engineering (E) dan Procurement (P) sementara Perusahaan BUMN PT. PP akan menyelesaikan porsi Construction (C).