Yenny Wahid Larang Bendera NU Digunakan Kampanye

FAJAR.CO.ID--Ketua Barisan Kader (Barikade) Gus Dur, Yenny Wahid meminta warga Nahdliyin tidak menggunakan bendera Nahdlatul Ulama (NU) untuk kampanye. Larangan ini ditujukan kepada semua pihak baik Paslon nomor urut 01 maupun 02.
“Imbauan semua pihak tidak menggunakan bendera NU dalam kampanye, imbauan yang berlaku untuk paslon 01 maupun 02,” terang Yenny, Selasa (9/4).
Imbauan ini bukan berarti larangannya kepada jemaah NU dalam menyalurkan aspirasi politiknya. Sebaliknya, Yenny menyampaikan bahwa jemaah NU boleh menyalurkan aspirasi politiknya. Akan tetapi, aspirasi politik tidak kemudian diikuti dengan membawa bendera NU dalam kampanye.
“Tetapi bendera NU kita bersama-sama menjaga kesakralitasnya, jangan dipakai untuk kampanye. Saya sendiri, kita semua harus disiplin, bersama warga Nahdliyin harus disiplin,” ucapnya.
Disinggung mengenai adanya cawapres nomor urut 02, Sandiaga yang nekat membawa bendera NU saat kampanye, Yenny menyampaikan, membawa bendera NU tidak secara otomatis memiliki kedekatan dengan NU.
Menurutnya, kedekatan dengan NU itu dibangun dengan proses yang panjang, yakni dengan cara menyalurkan aspirasi warga NU. Kemudian mempunyai kedekatan sejarah dengan NU. Selain itu juga bisa membuktikan bahwa aspirasi warga NU selama ini sudah diperjuangkan.
“Tapi kalau menjelang Pilpres ujug-ujug (tiba-tiba) merasa dekat dengan NU, itu artinya NU-nya ya NU, NU-an. Tidak bisa hanya dengan memegang bendera (NU) terus merasa dekat dengan NU,” tegasnya. (jp)