Perut Gunung

  • Bagikan
Di musim yang dipilih pula: yang awannya sedang menggelayut. Yang cahaya paginya masih penuh kabut. Yang puncak-puncak gunungnya masih penuh salju. Saya ingin sekali lewat tol ini di bulan Januari. Agar bisa memperoleh suasana terbaik. Atau awal Desember. Pun pagi-pagi sudah harus tiba di lokasi ini. Sedang perjalanan saya sekarang ini harus berangkat dari kota Chengdu. Ibu kota Provinsi Sichuan. Biarpun jam 7 pagi sudah berangkat masih terlalu siang mencapai lokasi dramatik itu, apalagi hari itu hari libur nasional: Cing Ming. Yang banyak orang harus mudik. Ke kuburan leluhur. Jalan ke arah luar kota macet sekali. Namun video yang indah itu pun tidak lengkap. Video itu tidak bisa menggambarkan yang satu ini: bagaimana kondisi di dalam terowongan. Di perut gunung. Yang salah satu terowongannya sepanjang 10 km. Melingkar-lingkar pula. Baru kali ini saya lewat terowongan melingkar di dalam gunung. Jalan tol yang saya lewati ini pasti mahal sekali. Terowongannya saja 29 buah. Jembatannya lebih banyak lagi. Separuh dari panjang jalan ini adalah jembatan dan terowongan. Begitu banyak ujung jembatan yang berupa terowongan. Atau ujung terowongannya langsung jembatan. Jembatannya pun begitu banyak yang tinggi. Yang pilarnya sampai hampir 200 meter. Yang kalau difoto dari bawah pasti dramatik. Apalagi kalau kabut lagi tebal. Dulu banyak tempat berhenti. Untuk mengambil foto. Di celah-celah tebing. Kini tidak boleh lagi. Lokasi pemberhentian itu hanya cukup untuk tiga mobil. Bikin macet. Tidak sebanding dengan banyaknya yang ingin berhenti.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan