Menikahkan Kembali Pembaca dan Penulis

  • Bagikan
Terkadang ada yang senang membaca, tetapi tidak mampu menuangkan ide dan inspirasinya melalui tulisan. Ada juga yang suka menulis tetapi malas membaca sehingga kualitas tulisannya tidak mampu mempunyai daya saing ditingkat nasional hingga internasional. Menurut Kepustakaan Nasional, untuk meningkatkan semangat literasi maka masyarakat harus dibiasakan membaca dan menulis minimal 30 menit dalam sehari. Karena tidak ada satu daerah atau negara yang maju sepanjang sejarah kecuali berasal dari masyarakat yang gemar membaca. Antara penulis dan pembaca harus terdapat hubungan yang harmonis. Atau harus "dinikahkan" kembali apabila telah bercerai. Dimana tugas si penulis adalah mengatur dan menggerakkan suatu proses perubahan tertentu dalam diri pembaca. Sedangkan seseorang pembaca harus menemukan topik dan tujuan, gagasan, serta mengorganisasikan bacaan dari karangan yang dibaca agar kelak juga menjadi seorang penulis. Seorang sastrawan terkenal bernama Pramoedya Ananta Toer berpesan mengenai hubungan antara membaca dan menulis bahwa, menulis adalah cerita tentang kehidupan manusia bukan kematiaannya. Biar sifat yang ditampilkannya menyerupai hewan, raksasa, dewa atau hantu tak ada yang lebih sulit dipahami daripada bacaannya. Jangan anggap remeh daripada apa yang dibacanya yang kelihatan begitu sederhana, biar penglihatanmu setajam mata elang, pikiranmu setajam pisau cukur, perabaanmu setajam dewa, pendengaranmu setajam musik, jangan remehkan mereka. Lihatlah bacaan dan apa-apa yang ditulisnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan