Setiap Tahun Kawasan Maminasata Kehilangan Sawah Produksi

  • Bagikan
"Kita harus mengikuti negara yang sudah berhasil melakukan perlindungan lahan seperti Kanada, Belanda, Swedia, Inggris, dan Amerika (Oregon). Jangan terlena dengan daerah yang luas. Tetapi, berusahalah mencari cara agar pertanian bisa maksimal. Salah satunya dengan mempertahankan sawah yang ada," ungkapnya Pria kelahiran Surabaya 19 September 1959 ini meminta peran aktif pemerintah. Pemetaan lahan pertanian yang tidak bisa dilakukan alih fungsi lahan. Juga harus disesuaikan dengan kebutuhan akan pemukiman. "Dari hasil pemodelan dan analisis perubahan lahan daerah yang cukup lambat, perubahan lahan itu terjadi di Takalar. Di sana juga masih bisa dilakukan penambahan atau pembukaan lahan sawah, tetapi harus dilakukan dengan perencanaan yang matang, utamanya ketersediaan air," ulasnya. Pria yang kini menjadi tenaga pengajar di Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin ini juga menyebut pihaknya berupaya agar pemerintah lingkup Maminasata bisa lebih konsen memperlambat laju defisit lahan persawahan. Seperti dengan menyiapkan drainase dan ketersediaan pupuk. "Kawasan persawahan bukan hanya memiliki fungsi sebagai penghasil tanaman pangan, tetapi juga untuk daerah serapan. Sehingga memiliki multi fungsi, untuk lingkungan," bebernya. Pria yang akrab disapa Zul ini menambahkan salah satu awalnya mula alih fungsi lahan yang terjadi di lapangan adalah alih kepemilikan. Setelah itu terjadi penelantaran lahan. Lantas solusinya bagaimana? "Harusnya pemerintah menyiapkan dana untuk pembelian lahan dengan harga bersaing. Dengan cara seperti itu bisa mempertahankan luasan lahan dan bisa menyiapkan stok beras," kuncinya. (*/abg)
Reporter: Edward Saputra
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan