Gadis kelahiran Grobogan, 6 April 1998 ini, menceritakan perjuangannya bisa mengikuti lomba hingga ke kancah internasional untuk kali keduanya ini. Di mana ia membutuhkan waktu sekitar empat bulan untuk bisa memunculkan ide dahsyatnya itu.”Sejak Desember sudah ada persiapan. Ide itu muncul sudah cukup lama. Gabungan dari ide anggota yang ada di tim saya. Awalnya, ide ini muncul karena banyaknya dampak buruk dari asap rokok, terutama bagi perokok pasif,” ujarnya.Kemudian, mereka membuat alat purifikasi asap rokok dengan bahan lidah mertua. Alat tersebut dilengkapi dengan berbagai sensor pendeteksi asap. Setiap ada asap, secara otomatis kipas akan bergerak.Jika sensor tersebut mendeteksi sesuatu, maka asap akan terakumulasi di dalam. Corona discharge akan terkonversi menjadi oksigen melalui proses ozonisasi. Kemudian ekstrak lidah mertua akan menyerap asap dan menyerap gelombang elektromagnetik.
Temukan Alat Pengubah Asap Rokok menjadi Oksigen

Komentar