Rumah Warga Dihantam Longsor, Pengembang Lepas Tangan

FAJAR.CO.ID, SEMARANG - Longsor yang menerjang rumah warga Jalan Bukit Naga Taman Bukit Lestari, Bukit Sari Semarang, Herawaty Setyorinny akibat jebolnya talud.
Akibat longsor tersebut, sebagian rumah milik Hermawati rusak total dan mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Namun, kejadian ini tidak digubris oleh pengembang Sugiri Amarta alias Willy. Pasalnya, Willy menjual rumah tersebut kepada Hermawati senilai Rp 1,5 miliar. Dalam kasus ini, Willy tidak bertanggung jawab perbaikan kegagalan konstruksi talud, akibat kesalahan perencanaan dan pelaksanaan pondasi talud yang dibangun.
"Kegagalan konstruksi tersebut mengakibatkan longsornya talud dan sebagian bangunan rumah saya juga barang-barang saya. Jika ditotal diluar talud bangunan kerugian sebesar Rp 200 juta berupa furniture, pecah belah, keramik, alat rumah tangga, pakaian, barang antik dll," jelasnya.
Rinny melanjutkan meskipun sudah sempat dilakukan mediasi oleh pengurus RT/RW setempat didampingi Babinsa, Babinkamtibnas dan sudah diketahui oleh Polsek Banyumanik, juga Satpol-PP serta Bapak Wali Kota Semarang melalui jajarannya, yakni Dinas Penataan Ruang Kota Semarang serta sudah dilaporkan pula oleh YLBHI-LBH Semarang.
Namun, kenyataannya hingga sekarang pengembang tidak ada itikad baik memenuhi janji dan bertanggung jawab mengganti kerugian talud.
"Waktu itu perjanjian terakhir sudah dilakukan di ruang sekretaris Dinas Penataan Ruang Kota Semarang Semarang, saat itu sdr Sugiri Amarta alias Willy berjanji untuk bertanggung jawab mengganti kerugian talud, tetapi kenyataannya sampai sekarang tidak juga dipenuhi," katanya.