Sulsel Terbanyak Dapat Kuota Tambahan Haji, Ini Rinciannya

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, JAKARTA--Masa tunggu haji di Indonesia ada yang mencapai 39 tahun. Namun, jadwal tersebut dipastikan bakal lebih maju. Sebab, Indonesia mendapat tambahan kuota haji dari pemerintah Arab Saudi sebanyak 10 ribu jemaah. Kementerian Agama (Kemenag) telah mendistribusikan tambahan kuota haji itu ke seluruh provinsi. Acuannya adalah panjangnya antrean haji. Dengan pertimbangan itu, Provinsi Sulawesi Selatan mendapatkan alokasi terbanyak. Jika merujuk jumlah kuota haji reguler, Provinsi Jawa Barat sebenarnya yang terbanyak. Kemudian, disusul Jawa Timur, lalu Jawa Tengah. Namun, tambahan kuota haji tidak mengacu pada jumlah jemaah terbanyak, tetapi lama antrean. Nah, antrean terlama ada di Sulawesi Selatan. Di sana masa tunggu haji mencapai 39 tahun. Karena itu, Sulawesi Selatan mendapat tambahan kuota terbanyak, yakni 463 kursi. Lalu, Jawa Barat memperoleh 346 kursi, Jawa Timur 436 kursi, dan Jawa Tengah 381 kursi. Secara keseluruhan, kuota haji tambahan terbagi menjadi dua kelompok. Yakni, kelompok jemaah lansia dan pendampingnya serta kelompok jemaah waiting list. Dua kelompok itu masing-masing mendapatkan kuota 5.000 kursi. Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag, Muhadjirin Yanis menuturkan, distribusi kuota tambahan itu tertuang dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) 176/2019. “Jadi, pembagian distribusi kuota tambahan bukan berbasis jumlah jamaah kuota reguler yang banyak,” jelasnya kemarin (27/4). Terkait dengan pengumuman nama-nama calon jamaah haji berhak lunas biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH), Muhadjirin menjelaskan, data itu belum dikeluarkan. Setelah pembagian atau pendistribusian kuota ditetapkan, baru diumumkan nama-nama calon jamaah yang berhak melunasi biaya haji.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan