Soal Pemindahan Ibu Kota, Sandiaga Uno: Harus Ada Referendum

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID,JAKARTA--Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk memindahkan Ibu Kota ke luar pulau Jawa dalam rapat terbatas di Istana Jakarta, Senin (29/4). Kandidat Ibu Kota baru yang dipilih Jokowi adalah provinsi Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera. Wacana tersebut pun langsung ditanggapi oleh calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno ketika ditanya awak media saat meninjau pengawalan C-1 oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Matraman, Jakarta, Selasa (30/4) siang. Menurut Sandi, usulan pemindahan Ibu Kota adalah wacana lama. Sandi menyarankan, pemerintah harus melakukan kajian yang komprehensif sebelum memindahkan Ibu Kota. Karena bukan hanya bicara aspek tata ruang kota saja, namun juga berbicara mengenai aspek ekonomi, sosial, budaya dan politik. Selain itu, lanjut Sandi, pemerintah juga harus memperhatikan kesiapan sektor yang berkaitan dengan revolusi industri 4.0. Khususnya terkait dengan bagaimana kesiapan penggunaan tekonologi digital dalam pelayanan kepada masyarakat. “Di sini (Jakarta) sudah kita lihat (kesiapan teknologi) kantor kelurahan. Di sini sudah menggunakan teknologi. Jadi kalau kita memindahkan fisik ibu kota itu harus dilihat dari relevansinya dari segi cost atau biayanya berapa, dan apakah efektif? apalagi sekarang kita sudah layanan digital,” terangnya. Sebagai pengusaha yang pernah menjabat wakil gubernur DKI Jakarta selama beberapa tahun, Sandi tidak menampik bahwa ada sedikit urgensi pemindahan ibu kota. Akan tetapi, dirinya kembali menyatakan bahwa harus ada pertimbangan yang matang oleh pemerintah.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan