Gerindra Minta Buruh Suarakan Kecurangan Pemilu

FAJAR.CO.ID, JAKARTA--Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono meminta agar peringatan May Day atau Hari Buruh 2019 pada Rabu (1/5) ini, dijadikan momentum menyuarakan berbagai dugaan kecurangan yang terjadi dalam pelaksanaan Pilpres 2019.
"Buruh harus suarakan hasil pilpres yang curang. Sebab kalau pemerintahan yang dihasilkan dari pada hasil pemilu curang, nasib buruh dan kesejahteraan buruh tidak akan berubah," ucap Arief di Jakarta, Selasa (30/4) malam.
Dia beralasan, segala kecurangan pilpres yang ditujukan untuk menguntungkan calon tertentu tak lepas dari peran besar pemilik modal di Indonesia, yang selama ini tidak menginginkan kesejahteraan buruh.
"Mereka lebih senang dengan presiden yang bisa mudah diatur-atur, untuk memudahkan mereka melakukan pratik-pratik usaha di Indonesia secara kotor dan memeras keringat buruh," tegasnya.
Hal itu menurutnya sudah terbukti dengan terbitnya PP 78 tentang pengupahan yang banyak merugikan Bmburuh untuk mendapatkan hak kesejahteraan.
Dia juga meyakini aturan tersebut tidak akan direvisi meskipun Presiden RI, Joko Widodo alias Jokowi telah berjanji akan membentuk tim guna mengkaji perubahannya kepada pada presiden buruh di Istana Bogor, beberapa hari lalu.
"Enggak akan direvisi, karena dasar pembentukan PP 78 itu adalah usulan pengusaha-pengusaha dan menarik investor," katanya.
Baca Juga: Soal Pemindahan Ibu Kota, Sandiaga Uno: Harus Ada Referendum
Di sisi lain, tambahnya, pemerintah melalui Perpres tentang tenaga kerja asing (TKA) jelas-jelas membuka pintu selebar-lebarnya bagi masuknya pekerja asing di berbagai proyek investasi.
"Karena itu, May Day besok menjadi awal untuk memperlihatkan kekompakan buruh dalam mengawal demokrasi yang bersih dari kecurangan di Pemilu 2019," tandas Arie (jpnn)