May Day, Buruh Minta Upah Murah Dihentikan 

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, MAROS -- Peringatan hari buruh atau may day, Rabu, 1 Mei diwarnai dengan aksi unjuk rasa para buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Nusantara (KSN) di bundaran Simpang Lima Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Pada peringatan hari buruh ini mereka mengangkat tema  "Bersama Rakyat Melawan Sistem Ekonomi Politik Kapitalisme "yang di pimpin oleh Aldi Naba sebagai Koordinator Lapangan dan Andi Abdillah sebagai Jendral Lapangan. Tidak hanya melakukan orasi di atas mobil tronton mereka juga membentangkan 2 spanduk ukuran 1 x 3 meter bertuliskan bersama rakyat melawan sistem ekonomi   politik kapitalisme dan bangun sistem ekonomi politik yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Dalam aksi unjuk rasa itu ada beberapa yang menjadi tuntutan mereka. Salah satu diantaranya penghentian politik upah murah (UMP/UMK). "Wujudkan Upah Nasional yang manusiawi," tegas Jendral Lapangan, Andi Abdillah. Selain itu mereka juga menuntut pemerintah membuat Undang-Undang pokok ketenagakerjaan yang baru dan lahir dalam proses yang demokatis serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat pekerja Indonesia. "Hapuskan Otonomi Ketenagakerjaan wujudkan sentralisasi Ketenagakerjaan," sebutnya. Terpenting juga dia meminta agar pemerintah menghentikan sistem kerja kontrak/outsourcing dam mewujudkan kepastian kerja. Tuntutan lainnya yakni meminta agar BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan dibubarkan serta wujudkan perlindungan sosial untuk rakyat tanpa syarat. Usai melakukan aksi unjuk rasa massa yang diperkirakan 500-1000 an orang ini selanjutnya minggalkan Simpang Lima Bandara menuju Jembatan Fly Over.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan