FAJAR.CO.ID, WATAMPONE--Wakil Bupati Bone, Ambo Dalle meminta kegiatan SUZUKI-FAJAR Safari Ramadan (Sufi) tak pernah alfa di Bone. Sebab, pesertanya tak pernah sedikit. Tujuannya juga untuk mempersiapkan dai-dai masa depan, serta imam-imam untuk seluruh masjid.
Dia menuturkan sudah dua kali membuka kegiatan Sufi di Kabupaten Bone, dan dua kali juga melihat peserta yang begitu antusias memeriahkan kegiatan ini. Bahkan, dulunya peserta kasidah didominasi perempuan. Sekarang, perempuan tinggal menjadi penyanyinya.
"Luar biasa sekali kegiatan Sufi ini. Bisa membuat perempuan dan laki-laki bersaing dalam panggung syiar Islam. Tahun berikutnya harus lebih ramai lagi di Bone," katanya kemarin.
Wakil Bupati Bone dua periode itu menjelaskan, dengan rutinnya Sufi ini pada bulan suci Ramadan pasti bakal mencetak dai dan imam ke depan. Dengan begitu, tentunya pada bulan Ramadan berikutnya tidak lagi mendatangkan penceramah dari luar mengisi masjid di Bone.
"Makanya kalau bisa kegiatan Sufi jangan sekali setahun, harus dua kali setahun atau sekali dalam enam bulan. Juara penting, tapi paling penting nilai silaturahmi," harap Ambo Dalle.
Sementara Ketua Tim Wilayah II Sulsel, Muh Gairil G mengaku, kegiatan safari Ramadan setiap tahun dilakukan di wilayah Sulsel dan Sulbar. "Tahun berikutnya kita mengikuti schedule," ucapnya.
Mamasa Kembali Diguncang Gempa
Gairil menambahkan, jumlah peserta SUZUKI-FAJAR Safari Ramadhan (Sufi) di Kabupaten Bone membludak. Pendaftar lebih dari 70. Masih didominasi oleh tadarus sama pildacil. Kegiatan yang berlangsung di Masjid Nurut Tijarah, Watampone itu terbagi atas lomba tadarrus 43 peserta, lomba dai 26 peserta, lebihnya peserta Kasidah Rebana. (
gun)