Puasa dalam Kehamilan

  • Bagikan
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, “Para sahabat kami (ulama Syafi’iyah) mengatakan, ‘Orang yang hamil dan menyusui, apabila keduanya khawatir dengan puasanya dapat membahayakan dirinya, maka dia berbuka dan mengqadha. Tidak ada fidyah karena dia seperti orang yang sakit dan semua ini tidak ada perselisihan (di antara Syafi’iyyah). Apabila orang yang hamil dan menyusui khawatir dengan puasanya akan membahayakan dirinya dan anaknya, maka sedemikian pula (hendaklah) dia berbuka dan mengqadha, tanpa ada perselisihan (di antara Syafi’iyyah).’” (al-Majmu’: 6/177). Tips jika seorang perempuan hamil ingin berpuasa, yaitu: 1. Minum sebelumnya. Alasan yang paling mungkin merasa kurang sehat saat berpuasa adalah dehidrasi. Pastikan untuk makan dengan baik dan minum banyak cairan sebelum matahari terbit. Protein dan lemak akan membuat tetap bersemangat. 2. Istirahat untuk menghemat energi dan cairan, jika merasa pusing sebaiknya berbuka karena dapat membuat keadaan bayi tidak baik. 3. Jika merasa pusing sebaiknya berbuka untuk minum cairan. Jika otak tidak mendapatkan cukup aliran darah dan oksigen bayi akan dalam keadaan tidak baik. Berbaring di tempat yang layak di manapun berada, jika merasa lemas, minumlah sampai merasa lebih baik. Jika air putih tidak bekerja, mungkin perlu sesuatu pengganti cairan yang terdapat asupan gizi yang cukup di dalamnya, seperti jus atau makanan. 4. Jika telah ada kontraksi rahim, harus minum beberapa cairan. Dehidrasi dapat menyebabkan kontraksi dan berpotensi persalinan prematur. Waktu yang paling sensitif dalam kehamilan pada trimester akhir. Jika kontraksi tidak berhenti dengan istirahat dan cairan segera ke rumah sakit. 5. Berbukalah dengan air secara perlahan-lahan. Makan makanan ringan yang mengandung Karbohidrat karena mudah dicerna, barulah makanan berlemak yang paling sulit untuk dicerna. (*)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan