“Kami sesalkan massa dari luar Jakarta yang masuk jam 11-an, memprovokasi kejadian,” sesal Dedi.Tak berakhir di Bawaslu, kerusuhan juga terjadi di sekitar stasiun Tanah Abang hinga asrama Brimob. Sejumlah kendaraan roda empat menjadi korban kericuhan antara aparat dan massa di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu dini hari 22 Mei 2019. Bangkai mobil-mobil itu tampak berderet di depan Asrama Brimob, Jalan KS Tubun.
Rusuh Aksi 22 Mei: 6 Orang Meninggal, 200 Luka-luka

Sementara itu, Kepala Rumah Sakit Tarakan Dian Ekowati membenarkan adanya korban jiwa di tempatnya. Korban meninggal dikarenakan adanya pendarahan, namun dia belum menyebutkan penyebab pendarahan tersebut.
“Tadi, kelihatannya banyak pendarahan, kami belum lihat sumbernya dari mana sedang di-assessment oleh dokter,” kata Dian.
“Luka-luka ringan, (karena) cedera kepala ringan dan luka kena benda tumpul,” imbuhnya.
Korban sendiri mulai berdatangan sejak pukul 19.30 pada Senin (20/5). Puncak tertinggi terjadi saat dini hari tadi. Rumah Sakit Tarakan sendiri telah bersiap untuk memberikan bantuan medis apabila dibutuhkan. Mereka telah menyiapkan puluhan dokter dan ratusan perawat.
“Kami dokternya itu ada sekitar 60 yang kami buat shift, kemudian juga dari perawat ada sekitar 400,” pungkas Dian.
Massa Luar Jakarta Memprovokasi
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo menyesalkan bentrokan yang terjadi di depan Bawaslu sekitar pukul 23.00 WIB. Pasalnya terdapat provokator yamg memprovokasi massa pendemo yang hendak kembali ke rumah masing-masing.