Syamsuddin Radjab Bicara di PB HMI Tentang Sumpah Pemuda Jadi Spirit Dasar Bernegara

Syamsuddin menambahkan untuk membalik cara berpikir jika kemudian Sumpah Pemuda "dipaksakan" tetap masuk pada konsensus dasar bernegara. Menurutnya, tidak ada relevansinya jika Sumpah Pemuda dimasukkan dalam konsensus bernegara, baik secara yuridis maupun secara norma konstitusi, karena Sumpah Pemuda yang melahirkan spirit konsensus dasar bernegara itu sendiri.
"Karena argumentasi yuridisnya irisannya tidak ketemu. Jadi kita jangan terjebak pada 4 atau 5 konsensus bernegara. Saya malah ingin mengatakan menjadikan Sumpah Pemuda itu jadi spirit nasionalisme, karena itu fakta sejarah," tutup Syamsuddin yang juga Direktur Eksekutif Jenggala Center ini. (taq)