Sepak Terjang Vishal Tulsian Membangun Tunaiku

  • Bagikan

Terinspirasi Fintech di Eropa

Awalnya, kata Vishal memang tidak mudah mendirikan Tunaiku di Indonesia. Langkah yang saya tempuh saat itu memang cukup panjang. Perjalanannya mulai dari datang ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga berhasil mendapatkan izin dari pemerintah dan akhirnya berdirilah platform Tunaiku sejak tahun 2014, sebagai produk pinjaman tanpa agunan Amar Bank.

Menurut pria lulusan master dari Harvard Business School, ide membangun Tunaiku, diadopsi dari beberapa perusahaan fintech di Eropa. "Kebetulan saya lama tinggal di sana. Di sana perkembangan teknologi begitu cepat, kemudian saya membawa model bisnis ini ke Indonesia," ujar Vishal.

Jadi waktu itu ia melihat infrastruktur pembayaran dan transaksi keuangan di Indonesia sudah bagus, tetapi untuk masalah kredit masih ada kesenjangan. Melihat populasi masyarakat Indonesia yang berjumlah 250 juta orang Indonesia, hanya sekitar 40 juta penduduk itu yang terlayani atau punya akses ke perbankan.

Dari situ kemudian muncul pemikiran untuk menciptakan pasar melalui teknologi. Sehingga akan membuat mereka yang unbankable menjadi lebih mudah mengakses layanan keuangan melalui teknologi.

"Keyakinan saya bahwa teknologi harus memberikan dampak pada kehidupan manusia adalah awal mula saya membangun bisnis. Teknologi dapat digunakan untuk memberikan dampak positif kepada kehidupan masyarakat," tambah Vishal.

Awal Beroperasi

Pada awal Tunaiku beroperasi, sebagian besar dana pinjaman yang berhasil disalurkan digunakan oleh penerima pinjaman untuk membiayai kebutuhan sehari-hari yang mendesak, seperti, pengobatan ke rumah sakit. Sekarang, lebih banyak dari mereka meminjam untuk merenovasi rumah, modal usaha mikro, dan pendidikan.

Pertumbuhan Amar Bank ini turut berperan pada pertumbuhan kredit perbankan di Indonesia yang mencapai 12,45% di sepanjang tahun 2018. Dari sisi rasio net pinjaman bermasalah (NPL) pada 2018 mencapai -0.61 persen. Layanan Tunaiku saat ini tersedia di 16 kota besar.

Nilai pinjaman yang ditawarkan berkisar Rp2 juta sampai dengan Rp20 juta dengan tenor pinjaman 6-20 bulan. Angka ini, menurut OJK, sudah melebihi target yang sudah ditentukan.

Pertumbuhan ini memperlihatkan besarnya kebutuhan masyarakat terhadap produk perbankan yang menyediakan layanan kredit serta layanan perbankan lainnya.

"Amar Bank sebagai bank modern yang berada pada era digital, menghadirkan teknologi untuk mengakomodasi kebutuhan nasabah terhadap pelayanan kredit yang cepat dan masif melalui produk unggulannya, Tunaiku," kata Vishal menjelaskan.

Dengan adanya pencapaian yang cukup tinggi, Vishal mengaku optimis melihat geliat pertumbuhan perekonomian di Indonesia. "Saya optimis pertumbuhan perekonomian akan semakin baik lagi di tahun 2019, dan Amar Bank akan menjadi bagian dari pertumbuhan ini," katanya dengan antusias.

"Terutama dengan berkembang pesatnya Tunaiku, akses layanan keuangan akan menjadi semakin luas sehingga dapat memacu percepatan inklusi keuangan di Indonesia," sambungnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan