Jalan Pulang

Adhe dan Darnah itu. Lengkapnya: Adhe Syawildayatul. Nama Mandarinnya: Zhen Ai Ling. Satunya lagi Darnah binti Lajume. Nama mandarinnya: Wang Yen.
Tidak ada yang memengaruhi Yako. Baik Zhen Ai Ling maupun Wang Yen tidak pernah minta Yako ikut berjilbab. "Dia bilang hatinya sendiri yang bergerak," ujar Ai Ling menirukan ucapan Yako.
Nama lengkap Yako adalah Yakomina. Nama mandarinnya Ke Mei Na.
Justru saat kuliah di Tiongkok Yako memutuskan mulai berjilbab. Namun agak mengherankan kalau Yako terkena TBC.
Musim dingin di sana udaranya kering. Jangan-jangan Yako tidak memiliki cukup gizi. Untuk belajar kerasnya itu.
Apakah Yako kurang memperhatikan makanan?
“Sejak tahun lalu Yako memang tidak mendapat kiriman uang," ujar Azroy, teman Yako asal Sebatik. Satu pulau yang separuh milik Indonesia, separuhnya lagi Malaysia. Azroy sendiri mendapat nama Mandarin Wang Lei Qi.
Setahun terakhir Yako sangat berhemat. Kadang teman-temannya sampai urunan. Kalau Yako sudah tidak punya uang untuk makan.
Namun teman-temannya itu juga bukan orang mampu. Hanya bisa memberi uang sekadarnya. Agar Yako bisa makan.
Enam bulan lalu Yako tidak kuat lagi. Minta dibantu bagaimana bisa pulang. Ia merasa sudah membebani teman-temannya. Asuransi dari kampusnya juga sudah habis. Terpakai untuk pengobatan.
Azroy pun harus menggalang dana. Mencarikan uang untuk membeli tiket. Sekaligus mengantarkan Yako pulang.
Pulang ke mana?
Orang tuanya kan kerja jadi buruh kebun di Sabah? Akhirnya Yako diantar ke Sabah. Di sana masuk rumah sakit. Lalu istirahat sebulan.