Prestasi Tunggal Putra Buruk, Ini Respons Pelatih

  • Bagikan
Indonesia siap bertarung di ajang Thomas Cup/Badmintonindonesia.org
Ginting, sementara itu, mengatakan bahwa metode latihan yang selama ini diberikan Hendry sudah baik. Dia cukup nyaman berada dalam tim. ''Setiap sesi latihan, pelatih memberi kesempatan kami untuk berpikir apa yang menurut kami enak. Jadi tidak semuanya ditanggung pelatih. Tidak monoton,'' bela Ginting. Kabid Binpres PBSI Susy Susanti sangat tegas menyikapi isu pergantian pelatih. Menurut dia, hal itu tidak bisa sembarangan dilakukan. Sebab ada peraturan dan kontrak yang harus dipatuhi semua pihak. Kecuali jika si pelatih terlibat masalah serius menyangkut hukum. Barulah bisa diberhentikan.
Manifest Prabowo Beredar, Sandi: Lets Honour Your Privacy
''Kalau setiap kalah harus diganti, enggak bisa gitu juga dong. Ada proses penilaian dari setiap pertandingan,'' papar Susy. ''Kami akui masih banyak PR yang harus diselesaikan. Coba program ini belum berhasil, coba lagi program yang lain. Kesuksesan itu butuh proses,'' kata peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 itu. Apa pun yang dikatakan Susy dan Hendri, proses untuk menuju prestasi harus dipercepat. Ginting dan Jojo hanya dua-tiga tahun lebih muda dari Kento Momota. Namun, bintang Jepang itu melesat jauh meninggalkan mereka. Dia sudah mengumpulkan sebelas gelar turnamen BWF dan sekali juara dunia. Sementara itu, Ginting baru mendapat dua gelar BWF. Jojo malah baru satu. (jpnn)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan