Karet Gelang

Tentu perusahaan Amerika di Tiongkok kini panas-dingin. Mereka lagi tebak-tebakan: siapa yang akan kejepret karet duluan.
"Dalam waktu dekat," ujar Gao Feng. Tentang kapan blacklist itu akan diberlakukan.
Huawei sendiri sebenarnya tidak minta bantuan pemerintah. Huawei masih terus berjuang. Dengan kekuatannya sendiri. Dengan caranya sendiri.
Usaha terakhirnya diumumkan pekan lalu: akan menggugat pemerintah Amerika. Di pengadilan Amerika.
Huawei sangat percaya pada sistem hukum Amerika. Sangat independen.
Apakah ketapel karet gelang Tiongkok ini bagian dari perang dagang? Yang terus digencarkan Amerika? Yang Trump yakin sangat mudah untuk bisa memenangkannya?
Pertanyaan itu sudah bisa Anda jawab sendiri: pasti ada hubungannya. Apalagi, lihatlah.
Koran resmi partai komunis Tiongkok, Harian Rakyat, sudah menulis. Hanya beberapa jam setelah pengumuman karet gelang itu.
"Tiongkok tidak ingin perang. Tidak mau memulai perang. Namun Tiongkok tidak takut berkelahi. Dan akan berkelahi kalau didorong untuk berkelahi," tulis Harian Rakyat Jumat lalu.
Seru kan?
Saking serunya sampai saya langsung menulis artikel ini. Agar sudah bisa terbit di DI's Way edisi hari Minggu.
Gak disangka Ibu Ani Yudhoyono meninggal. Saya pun menulis lagi. Yang naskahnya sudah Anda baca itu.
Presiden Trump-lah yang dianggap menantang berkelahi. Di Tiongkok koranlah yang disuruh menjawab: tantangan itu akan dilayani dengan berkelahi.
Tulisan di koran itu sampai dibacakan di depan kamera TV. Disiarkan ke seluruh negeri. Disambut dengan semangat tinggi oleh pemirsanya.