Kisah Kerja Keras Mohamed Salah

Selain kerja keras, Ghali memuji kebaikan hati putranya. Penyerang Mesir itu senang melakukan pekerjaan amal. Dua proyek - sebuah lembaga pendidikan dan unit ambulan - telah selesai di desanya dan akan dibuka pada bulan Juni ini.
Institut Azhari, di Najrij, adalah salah satu impian Salah. Dia telah bekerja keras untuk mencapai mimpinya melayani orang-orang dari desanya karena mereka tidak memiliki akses mudah ke pendidikan.
“Yayasan Amal Mohamed Salah membantu orang-orang di desa dan desa-desa tetangga. Ketika menteri memberi tahu saya bahwa sebuah museum akan didirikan atas nama putra saya, saya merasa bahagia dan bangga, dan sangat berterima kasih kepada Tuhan,” tuturnya.
Bulan lalu Salah masuk dalam 100 orang paling berpengaruh 2019 ini di majalah Time. Dan Ghali mengaku dirinya sangat bangga. “Saya merasa sangat senang ketika melihat putra saya di televisi. Semua orang memuji penampilannya dan bertepuk tangan untuknya,” katanya.
Mohamed Salah baru-baru ini mempersembahkan gelar Liga Champions bagi Liverpool. Dalam laga final kontra Tottenham Hotspur, Salah bahkan mencetak satu dari dua gol kemenangan The Reds. Salah menyebut suksesnya itu sebagai buah dari kerja kerasnya.
“Saya telah berkorban banyak untuk karier saya, untuk datang dari desa untuk pergi ke Kairo, dan menjadi orang Mesir pada tingkat ini tidak dapat dipercaya bagi saya,” ujar Salah di situs resmi UEFA. (Arab News/UEFA/amr)