Agenda Jokowi-Prabowo Bertemu, Ini Kata Ma’ruf Amin"Tiongkok tidak akan menyerah untuk masalah-masalah utama yang prinsip." Demikian bunyi pernyataan di dalam white paper. Negeri dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu biasanya mengeluarkan white paper untuk menjelaskan respons mereka secara detail dan formal. Juga, untuk menegaskan bahwa pemerintah satu suara. Tiongkok menambahkan tidak ingin bertarung dengan AS dalam perang dagang. Namun, jika diperlukan, mereka tidak akan takut. Sikap tersebut tidak akan berubah. Tiongkok juga membahas tudingan pihaknya berubah sikap di detik terakhir perundingan. Mereka menegaskan dalam pembahasan perundingan, perubahan biasa terjadi. AS juga sering melakukannya. Kemauan Washington bahkan kerap berubah-ubah dan membuat perundingan perdagangan menjadi sulit.
Tiongkok Mulai Tak Sabar, Beri Trump Dua Pilihan

FAJAR.CO.ID, BEIJING -- Tiongkok memang tak pernah berniat mengalah. Kemarin, Minggu (2/6) mereka mengeluarkan white paper atau dokumen pernyataan resmi. Di dalamnya disebutkan bahwa perang dagang tidak akan membuat Amerika Serikat kembali luar biasa seperti slogan yang dipakai Presiden AS, Donald Trump dalam setiap kampanyenya. Justru itu akan merugikan perekonomian Negeri Paman Sam tersebut.
Biaya produksi bakal naik. Harga yang harus dibayar konsumen bakal meroket. Itu tentu mengancam pertumbuhan ekonomi AS. Karena itu, Tiongkok menawarkan dua skenario. Kembali ke meja pembahasan atau melanjutkan perang dagang sampai titik akhir.
Tapi, ada syaratnya. Negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping tersebut ingin diperlakukan setara. Juga, tak mau dirundung.