Sejak serangan dilakukan secara intensif akhir April lalu, setidaknya ada 24 fasilitas kesehatan yang dijatuhi bom oleh pasukan Rusia dan Suriah. Belasan lainnya ikut tutup karena takut menjadi sasaran serangan.
Incar Kursi PM Inggris, Politikus Konservatif Ramai-ramai Jelekkan Boris Johnson
Al Jazeera mengungkapkan bahwa total korban tewas sudah mencapai 1.500 orang dan separonya adalah penduduk sipil. Bom yang dijatuhkan setiap hari membuat trauma anak-anak di Idlib dan sekitarnya. Begitu ada pesawat lewat, mereka langsung menjerit dan berlarian.
PBB menerangkan bahwa lebih dari 300 ribu orang sudah melarikan diri ke area dekat perbatasan dengan Turki. Mereka bergabung dengan para pengungsi lain yang melarikan diri lebih dulu.
Salah satu tujuan mereka adalah Kota Atmeh di dekat pintu perlintasan Bab Al Hawa. Di area itu ada sekitar 800 ribu pengungsi dari berbagai wilayah di Suriah. Mereka berlindung dan membangun tenda di bawah pohon-pohon zaitun. Tak ada toilet umum atau air bersih yang mencukupi.
Buka Pintu Darurat, PIA Delay 7 Jam
Koordinator Kemanusiaan Regional PBB untuk Krisis Suriah, Panos Moumtzis menegaskan bahwa serangan Suriah di Idlib dan sekitarnya berpeluang membuat sekitar 2 juta penduduk mengungsi ke Turki. Jika itu terjadi, bakal tercipta krisis kemanusiaan yang baru. Sebab, saat ini pun Turki sudah menampung sekitar 4 juta pengungsi. Sekitar 3,6 juta di antaranya adalah warga Suriah.
Sementara itu, Rusia menampik tudingan bahwa mereka melanggar kesepakatan perjanjian damai dan sengaja menyerang penduduk sipil. Versi Moskow, mereka hanya memburu militan yang terinspirasi Alqaeda, Jabhat Al Nusra.
(jpnn)