Di tempat berbeda, fakta lapangan lainnya ditemukan. Diketahui, terduga teroris jaringan JAD binaan ISIS ini keberadaanya sudah selama lima bulan di Kabupaten Gunung Mas. Mendirikan pondok yang berpindah-pindah. Membaur dan menumpang bekerja dengan masyarakat lokal untuk kebutuhan hidup.
Paling Boros, Madrid Sudah Habiskan Hampir Rp5 Triliun Beli 5 Pemain
Mereka bekerja sebagai penambang emas selama dua bulan di daerah Tumbang Tue, Kecamatan Rungan Hulu, dan beberapa tempat lainnya.
Menetap cukup lama di Dam (waduk) Biwit, Kecamatan Tewah, ikut masyarakat lokal bekerja sebagai penjaga sarang burung walet.
Camat Tewah, Hengky Panto membeberkan pada Maret lalu sudah ada laporan masyarakat terkait warga pendatang yang dianggap mencurigakan, setelah melihat cara berpakaian dan tidak bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
Tanpa Gemuruh, Gunung Agung Muntahkan Lava Pijar 700 Meter
“Kita dapat laporan pada Maret lalu, pendatang baru yang mencurigakan, mereka sempat tinggal di Dam Sakata, kemudian berpindah lagi ke Dam Diwit, berpindah lagi ke daerah Pasir Putih, dan berpindah lagi ke daerah Rungan Hulu, informasi tersebut kita lanjutkan ke pihak berwajib,” bebernya.
Hingga akhirnya, Polda Kalteng dan Densus 88 mengepung dan mengamankan terduga teroris, di hari yang sama dengan di Palangka Raya, Senin (10/6).
(jpnn)