Istiqamah Selesai Ramadan untuk Indonesia Maju

Oleh: Hasyim Aidid (Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI SulSel)
Sangat dramatis, mengakhiri Ramadan 1440 H, sepuluh hari terakhir bulan yang heroik itu, berbagai kalangan umat Islam di Makassar melakukan i’tikaf di berbagai masjid. Di Masjid Raya dan masjid Al-Markaz Al-Islami Jendral M.Yusuf yang sangat megah itu di penuhi jamaah beri’tikaf dari berbagai kalangan usia, tua dan remaja.
Alhamdulillah, sebulan penuh menyempurnakan beribadah puasa Ramadan, dan berbagai ibadah lainnya, ikhlas karena Allah semata. Tujuan dari pada semua ibadah kita itu, tiada lain kecuali mencapai derajat manusia bertaqwa. Sebagaimana yang ditegaskan Allah Swt. “agar kamu bertaqwa” (Al-Baqarah: 183). Memang bahwa absolute requarement, derajat manusia “Bertaqwa” inilah yang menjadi kriteria utama atau pokok ukuran bahwa kita adalah manusia yang mulia. Firman Allah Swt.: “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah yang paling bertaqwa diantara kamu”. (Q. S. Al-Hujurat: 13).
Rasulullah Muhammad saw menegaskan: “Diriwayatkan dari Abi Hurairah, bahwa beberapa sahabat bertanya kepada Rasulullah: Hai Rasul Allah, siapakah manusia yang paling mulia itu? Jawab Rasulullah: ialah yang paling bertaqwa dari mereka”.
Karena keberhasilan mencapai the ultimate goal berpuasa Ramadan, kemuliaan derajat taqwa itulah maka popular di Indonesia disebutlah juga hari raya Idulfitri itu, hari kemenangan. Di Belahan dunia lain menyebutnya Idul “Mubarak”. Sungguh kemenangan yang hakiki.
Setelah Ramadan
Istiqamah artinya teguh pada sikap hidup yang benar, tunduk patuh pada perintah Allah. Orang yang istiqamah dikawal oleh banyak malaikat. Mereka jelas penghuni surga. Begitu dijelaskan dalam alquran, surah Fussilat ayat 30.