Diringkus Densus 88, Ini Sosok Anshari

Anshari diketahui lahir di Olabio, Banjarmasin pada 1983. Ia merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Meski terlahir kedua, pria lulusan SMP ini sering dianggap sebagai anak sulung karena merupakan laki-laki pertama.
“Anshari itu laki-laki tua. Kakak pertamanya itu perempuan. Dia lahir sekitar tahun 1983. Pokoknya dua tahun lebih adik dari kakaknya. Dia paling disegani oleh kakak dan adik-adiknya yang lain,” ujar Wahidin yang merupakan seorang pedagang.
Pada tahun 1998, keluarga Wahidin berpindah dari Alabio, Banjarmasin menuju Palangka Raya dan menggeluti profesi sebagai pedagang sayur di sejumlah pasar dan juga di Jalan Pinus. Ketika ke Palangka Raya, lanjut Wahidin, suami dari Maya tersebut mulai tidak melanjutkan pendidikan atau putus sekolah.
“Tahun 1988 kami merantau ke Palangka Raya dan mulai dagang sayur. Waktu itu Anshari juga diuruskan surat pindah sekolahnya ke Palangka Raya, tetapi karena terlambat mendaftar akhirnya tidak bisa sekolah hingga saat ini,” ujar pria yang sudah puluhan tahun menggeluti dunia perdagangan sayur.
Darag pedagang yang dimiliki oleh ayah dan Ibunyanya akhirnya menurun ke Anshari. Usai memutuskan untuk tidak bersekolah, Anshari mulai membantu orang tuanya berjualan sayur dan hingga akhirnya mandiri dengan merinstis usaha pengisian air isi ulang.
“Setelah tidak mau sekolah lagi, dia (Anshari) ikut membantu saya dan ibunya berdagang. Dari hasil penjualan kemudian dia buka usaha sendiri,” ujarnya sambil menunjuk usaha air galon yang berada di depan rumahnya.