Diringkus Densus 88, Ini Sosok Anshari

  • Bagikan
Kesibukan berdagang tidak membuat keluarga Wahidin termasuk Anshari melupakan kehidupan beragama. Salat lima waktu dan sejumlah kegiatan keagamaan lainnya dalam Islam selalu ditaati oleh keluarga. “Yang namanya salat keluarga kami ini sangat patuh. Karena kami sadar bahwa hanya dengan berkah Tuhanlah segala sesuatu dapat tercapai dan menjadi baik,” jelasnya. Tidak hanya hanya rajin dalam kegiatan keagamaan, Anshari termasuk sosok yang mudah bergaul dengan siapa saja. Tidak hanya kepada sesama muslim tetapi juga kepada yang non muslim. “Anshari itu mudah bergaul dan temannya banyak,” ujarnya. Tetapi, kata Wahidin, satu kelemahannya itu malu sama perempuan. Istrinya sekarang itu saja dijodohkan lalu keduanya menikah pada 2011. Usai menikah, anak pria berkulit putih dan berbadan kurus tersebut akhirnya berangkat haji. “Dia nikah 2011 dengan Maya. Setelah itu, pada tahun 2012, dia berangkat Haji,” kisah Wahidin. Setelah selesai berangkat haji, ayah tiga anak ini kembali menjalankan bisnisnya. Sedangkan istrinya juga menjalankan usaha menjual gorengan. “Habis menunaikan ibadah haji kembali jalani usaha seperti biasa dan juga tidak ada perubahan. Istrinya juga sama tetap menjual wadai,” kisahnya. MULAI TERPAPAR RADIKALISME Kelakuan Anshari mulai berubah ketika memasuki Desember 2018. Sering begadang sendirian dan melakukan aktivitas bersama media sosial (medsos) mulai terlihat dan meresahkan ibu dan ayahnya serta kakak dan adiknya. “Pokoknya mulai awal-awal Desember itu, kelihatannya dia sudah mulai berubah. Main internet sampai tengah malam. Bahkan sampai tertidur di tempat usaha galon air yang dirintisnya gara-gara main handphone,” tambah M yang merupakan kakak kandung Anshari.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan