Kementan Bantu 30 Traktor untuk Sejahterakan Petani di Wajo

Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan), Andi Nur Alam Syah menjelaskan, 30 unit traktor roda dua tersebut baru tiba di Kabupaten Wajo 25 April lalu dan membutuhkan waktu perakitan hingga bisa dioperasikan (running test, red) selama dua minggu.
Pemanfaatannya dikelola dalam bentuk brigade yang dalam pengoperasiannya oleh kelompok tani.
"Nah karena kondisi Wajo di pertengahan puasa kemarin dilanda banjir, traktor tersebut tidak dimungkinkam digunakan alias beroperasi. Kondisi traktornya pun hingga saat ini masih bagus, kami sudah cek tidak berkarat. Banjir surut, siap digunakan," tegasnya.
Andi Nur Alam menerangkan program mekanisasi pertanian berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan petani dan tingkat produksi tanaman pangan Indonesia. Termasuk menekan biaya operasional 35 persen hingga 48 persen dalam produksi petani. "Dulu tanpa kemajuan mekanisasi ini, petani bisa membajak sawahnya 1 hektar berhari-hari, tapi ini cukup 2 hingga 3 jam saja," ujarnya.
Andi Nur Alam menambahkan dengan penggunaan alsintan modern pun, penyusutan hasil panen (losses) sebesar 10% pun dapat diselamatkan. Demikian juga dapat meningkatkan nilai tambah dan penanaman padi yang dulunya hanya 1 kali setahun. "Alhasil, kini petani bisa 3 kali tanam dalam setahun karena proses pengolahan dan panen yang cepat. Pendapatan petani pun ikut naik," pungkasnya. (rls)