Kurangi Penggunaan Kantong Plastik, Mahasiswa Unhas Ciptakan Tas Belanja dari Pelepah Pisang

  • Bagikan
Pelaksanaan program tersebut berlokasi di Dusun Mappasaile Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros. Melimpahnya potensi limbah tersebut dan adanya permasalahan penanganan sampah kantong plastik di dusun tersebut merupakan 2 alasan utama pemilihan dusun tersebut sebagai lokasi pelaksanaan. Ini mernjadi salah satu bentuk pendidikan informal dalam upaya mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah plastik sekaligus memperdayakan masyarakat terutama pemuda dengan menggunakan potensi yang ada. "Pemilihan pemuda sebagai mitra dalam program ini dikarenakan melihat semakin banyaknya pemuda jaman sekarang yang kurang produktif, kebanyakan hanya asyik bermain gadget sehingga kadang kala lupa waktu padahal terdapat masalah sampah yang perlu diperhatikan. Selain itu, pemuda merupakan agen of change dalam lingkungan bermasyarakat sehingga diharapkan mampu memotivasi lapisan masyarakat lain untuk tergerak mengolah limbah pertanian,” lanjut Fitrah. Proses pembuatan paper bagnya sendiri cukup sederhana dan dapat diaplikasikan tanpa menggunakan mesin. Proses pembuatan terbagi atas 2 tahapan utama. Yaitu pembuatan kertas dan pembuatan paper bag. Pembuatan kertas dimulai dari pengumpulan dan pengeringan limbah, pemasakan selama ± 1 jam kemudian perendaman dengan NaOH dan nantinya akan didapatkan serat-serat yang akan dicampur dengan lem (kanji) dan dicetak dengan cetakan kayu kemudian dikeringkan selama 1 hari atau lebih, tergantung cuaca. Hasil pengeringan akan menghasilkan kertas yang kemudian akan dibuat menjadi paper bag. Pembuatan paper bag ini dilakukan dengan teknik melipat kertas (origami). Hal ini untuk menumbuhkan keterampilan dan kreativitas mitra atau pemuda sasaran program ini.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan