Bermodal Rp5 Juta, Hasilkan Tiga Jenis Cairan

  • Bagikan
Sampah plastik tak hanya dapat didaur ulang menjadi kerajinan tangan. Lewat proses sederhana, komunitas di Sinjai mengolahnya menjadi BBM. LAPORAN: SIRAJUDDIN, Sinjai Tempat pengolahan sampah itu berlokasi di Manimpahoi, Desa Saotengnga, Kecamatan Sinjai Tengah. Jaraknya sekitar 26 kilometer dari pusat kota Sinjai. Komunitas Peduli Lingkungan Bebas Sampah (KPL-BS) menyebut dapat mendaur ulang limbah plastik itu menjadi bahan bakar minyak atau BBM. Inovasi ini berawal saat masyarakat setempat kewalahan menangani tumpukan sampah di Pasar Manimpahoi. Mereka pusing memikirkan tempat pembuangan sampah-sampah tersebut. Tak ada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang disiapkan. Tokoh masyarakat setempat kemudian menginisiasi pembentukan Komunitas Peduli Lingkungan Bebas Sampah (KPL-BS). Kelompok inilah yang mengurusi sampah yang ada. Terutama ketika hari pasar. Setelah mendapat pengakuan dari pemerintah desa, kecamatan, hingga kabupaten, komunitas ini mengajukan permohonan pengadaan kontainer sampah untuk ditempatkan di sekitar pasar. Harapan mereka, sampah bisa diangkut ke TPA yang telah disiapkan di Desa Salohe, Sinjai Timur. "Ternyata Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sinjai juga tidak sanggup ambil itu sampah. Karena, sampah dari kota saja tidak bisa ditampung di TPA," kata salah satu pengurus KPL-BS, Andi Rinarti. Dengan kondisi itu, komunitas yang diketuai oleh Sirman ini terus mencari solusi. Targetnya, agar sampah itu bisa dikelola dan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan