Bermodal Rp5 Juta, Hasilkan Tiga Jenis Cairan

  • Bagikan
Akhirnya mereka mendapat gambaran pengelolaan sampah menjadi BBM melalui kanal YouTube. Bermodalkan Rp5 juta dari dana desa, komunitas ini menyediakan peralatan dan perlengkapan seperti drum, selang, dan tabung tempat hasil penyulingan sampah. Rinarti menggambarkan cara pengolahan sampah yang dimulai dengan memilah sampah plastik dan membersihkannya. Kemudian drum yang telah disiapkan di atas tungku diisi sampah sekitar 3 kilogram hingga penuh lalu ditutup. Sampah di dalam drum kemudian dimasak atau dipanaskan tanpa menggunakan air dan minyak hingga keluar uap melalui selang menuju 3 tabung. Hasilnya, tabung pertama menghasilkan cairan kental, tabung kedua cairan setengah kental, dan tabung ketiga menghasilkan cairan jernih. "Kami memperkirakan cairan kental itu solar, setengah kental itu minyak tanah, dan jernih itu bensin," bebernya. Saat uji coba, cairan jernih itu dapat digunakan untuk kendaraan roda dua. Bahkan lebih hemat dari premium. Olehnya itu, komunitas ini kembali menginisiasi pembentukan bank sampah guna menjamin ketersediaan bahan baku. Bank Sampah akan membeli sampah yang dikumpulkan masyarakat. Akan tetapi masyarakat kurang merespons hal itu. Faktor gengsi dan jijik masih memengaruhi pikiran mereka. Ketersediaan bahan baku menjadi tidak lancar. Proses pengolahan pun melambat. "Sebenarnya ini pekerjaan bagus jika kita bersama-sama bisa kelola, tetapi banyak masyarakat gengsi dan tidak mau terlibat," keluhnya. Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa telah meminta sampel BBM dari daur ulang sampah untuk diuji labaoratorium di Pertamina. Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Sinjai Tengah, Tri Silawati mengapresiasi langkah ini. Sebab menjadi solusi terhadap penanganan sampah plastik.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan