Begini Strategi Ditjen PSP Tingkatkan Produksi Pertanian hingga 2024

  • Bagikan
Menurut catatan Ditjen PSP, rehabilitasi dan pembangunan jaringan irigasi tersier sepanjang 2015-2018 telah dibangun seluas 3.120.578 ha di seluruh wilayah sentra. "Kemudian ada pembangunan sumber-sumber air seperti embug, dam parit, long storage dan irigasi perpipaan sebanyak 5.589 unit," kata Sarwo Edhy Termasuk alat dan mesin pertanian (Alsintan) pra panen mencapai 1.526.487 unit dan pascapanen sebanyak 8.142 unit.  Sedangkan untuk penyediaan lahan, melalui kegiatan Cetak sawah seluas 217.631 ha serta optimasi lahan 1.166.930 ha. Dari sisi perlindungan, ada asuransi usaha pertanian yang mencakup 1.987.610 ha dan asuransi ternak sapi yang sudah melindungi 126.831 ekor sapi. Terkait program utama Kementerian Pertanian untuk optimalisasi lahan rawa melalui kegiatan Serasi, Sarwo Edhy menuturkan strateginya berfokus pada peningkatan produktivitas dan meningkatkan indeks pertanaman (IP). Kegiatan yang dilakukan yakni pembuatan tanggul, penataan jaringan irigasi dan pembangunan pelengkapnya, pemasangan pompa air, dan lainnya. Targetnya, pada 2019 seluas 500 ribu ha dilaksanakan di Provinsi Sumatera Selatan 220 ribu ha, Kalimantan Selatan 153.363 ha dan Sulawesi Selatan 33.505 ha. “Pengembangan rawa pasang surut dan lebak 1 juta ha pada 2020. Sehingga kepada Kepala Dinas Pertanian di seluruh Indonesia supaya menginventarisir lahan rawa lebak dan diusulkan ke Kami untuk program 2020. Targetnya 1 juta ha,” kata Sarwo Edhy. Target 500 ribu yang ditetapkan diakui Sarwo masih mengalami beberapa kendala di lapangan. Contoh Kalimantan Selatan dari 250 ribu ha, setelah divalidasi dan verifikasi hanya sanggup 120 ribu ha. Sehingga masih ada sisa yang harus bisa diselesaikan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan