Sup dan Kepiting

Stephanie buru-buru datang ke restoran. Rumahnya tidak jauh. Saat tiba di restoran Stephanie langsung memberitahu sang menteri. Bahwa restorannya punya prinsip menjunjung tinggi kejujuran, kasih sayang dan kebersamaan. Tidak menerima tamu seperti dia. Yakni, orang yang secara terbuka mempertahankan kebijakan pemerintahan Trump yang jahat dan tidak manusiawi.
Stephanie lantas menyilakan Sarah untuk meninggalkan restoran. Dan Sarah meninggalkannya. Bersama delapan orang rombongannya. Selesai.
Selesai?
Tidak.
Keesokan harinya Sarah meluncurkan twit. Isinya kalimat panjang. Tariklah nafas dulu sebelum membacanya:
"Tadi malam saya dibilangi oleh pemilik restoran Red Hen di Lexington Virginia agar meninggalkan restorannya karena saya bekerja untuk POTUS dan saya meninggalkannya dengan sopan. Sebenarnya tindakan itu lebih mencerminkan siapa dia dan bukan siapa saya".
Dalam kamus politik Amerika istilah POTUS sangat populer. Untuk menggantikan kalimat panjang: President of The United States.
Sarah pun dibela Presiden Donald Trump. Yang juga segera meluncurkan twit.
Bunyinya: pemilik restoran itu mestinya harus lebih fokus membersihkan 50 kanopi, pintu dan jendela restorannya yang sudah perlu dicat ulang. Daripada mengusir tamu yang amat baik seperti Sarah.
Trump juga menyindir keras Stephanie. "Saya punya prinsip penilaian," kata Trump "Kalau sebuah restoran itu kotor di luarnya kotor pula dapurnya".
Kotorkah restoran ini?
Saya lihat restoran ini memang tidak kinclong, tetapi juga tidak kotor. Media di Amerika ganti menyindir Trump. Restoran itu tidak kotor. Buktinya, selalu lulus saat diinspeksi di bidang kebersihan.